Rabu, 25 Januari 2012

WANGSIT PRABU SILIWANGGI

LALAKON URANG NGAN NEPI POE IEU NAJAN DIA KABEHAN KA NGAING PADA SATIA TAPI NGAING . TAPI NGAING HEUNTEU MEUNANG MAWA DIA PIPILUEN. MILU HIRUP JADI BALANGSAK MILU RUDIN BARI LAPAR DI KUDU MARILIH PIKEUN HIRUPKAHAREUPAN SUPAYA ENGKE JAGA JEMBAR SENANG SUGIH MUKTI BISA NGADEUKEN DEUI PADJAJARAN .LAIN PADJADJARAN NU KI WARI TAPI PADJADJARAN ANU NAYAR ANU NGADEGNA DIGEUNGKEUN KU OBAH NA JAMAN

reff
CARITA SAYA SAMPAI HARI INI . BIAR SITU SEMUA KE SAYA PADA SETIA TAPI SAYA TIDAK BOLEH MENGAJAK ANDA IKUT IKUTAN . IKUT HIDUP JADI BELANGSAK . IKUT PUSING SAMBIL LAPAR . ANDA HARUS MEMILIH UNTUK HIDUP KE DEPAN SUPAYA NANTI AKHIRNYA BISA SENANG , MAKMUR , BUKTI BISA DUDUK LAGI PADJADJARAN , BUKAN PADJADJARAN YG DAHULU, TAPI PADJAJARAN YANG SEKARANG DUDUKNYA DI SESUAIKAN KE PERUBAHAN JAMAN

MENCARI SEBUAH MESJID

Aku diberitahu tentang sebuah masjid
yang tiang-tiangnya pepohonan di hutan
fondasinya batu karang dan pualam pilihan
atapnya menjulang tempat tersangkutnya awan
dan kubahnya tembus pandang, berkilauan
digosok topan kutub utara dan selatan

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sepenuh dindingnya yang transparan
dihiasi dengan ukiran kaligrafi Quran
dengan warna platina dan keemasan
berbentuk daun-daunan sangat beraturan
serta sarang lebah demikian geometriknya
ranting dan tunas jalin berjalin
bergaris-garis gambar putaran angin

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang masjid yang menara-menaranya
menyentuh lapisan ozon
dan menyeru azan tak habis-habisnya
membuat lingkaran mengikat pinggang dunia
kemudian nadanya yang lepas-lepas
disulam malaikat menjadi renda-renda benang emas
yang memperindah ratusan juta sajadah
di setiap rumah tempatnya singgah

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sebuah masjid yang letaknya di mana
bila waktu azan lohor engkau masuk ke dalamnya
engkau berjalan sampai waktu asar
tak bisa kau capai saf pertama
sehingga bila engkau tak mau kehilangan waktu
bershalatlah di mana saja
di lantai masjid ini, yang luas luar biasa

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang ruangan di sisi mihrabnya
yaitu sebuah perpustakaan tak terkata besarnya
dan orang-orang dengan tenang membaca di dalamnya
di bawah gantungan lampu-lampu kristal terbuat dari berlian
yang menyimpan cahaya matahari
kau lihat bermilyar huruf dan kata masuk beraturan
ke susunan syaraf pusat manusia dan jadi ilmu yang berguna
di sebuah pustaka yang bukunya berjuta-juta
terletak di sebelah menyebelah mihrab masjid kita

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang masjid yang beranda dan ruang dalamnya
tempat orang-orang bersila bersama
dan bermusyawarah tentang dunia dengan hati terbuka
dan pendapat bisa berlainan namun tanpa pertikaian
dan kalau pun ada pertikaian bisalah itu diuraikan
dalam simpul persaudaraan yang sejati
dalam hangat sajadah yang itu juga
terbentang di sebuah masjid yang mana

Tumpas aku dalam rindu
Mengembara mencarinya
Di manakah dia gerangan letaknya ?

Pada suatu hari aku mengikuti matahari
ketika di puncak tergelincir dia sempat
lewat seperempat kuadran turun ke barat
dan terdengar merdunya azan di pegunungan
dan aku pun melayangkan pandangan
mencari masjid itu ke kiri dan ke kanan
ketika seorang tak kukenal membawa sebuah gulungan
dia berkata :

"Inilah dia masjid yang dalam pencarian tuan"

dia menunjuk ke tanah ladang itu
dan di atas lahan pertanian dia bentangkan
secarik tikar pandan
kemudian dituntunnya aku ke sebuah pancuran
airnya bening dan dingin mengalir beraturan
tanpa kata dia berwudhu duluan
aku pun di bawah air itu menampungkan tangan
ketika kuusap mukaku, kali ketiga secara perlahan
hangat air terasa, bukan dingin kiranya
demikianlah air pancuran
bercampur dengan air mataku
yang bercucuran.

Oleh : Taufiq Ismail